Loloh Cemcem : Menyelami Keharuman Desa Adat Panglipuran
Bali, pulau yang terkenal dengan julukan “Pulau Dewata,” selalu berhasil memikat hati siapa saja yang berkunjung. Terkenal akan keindahan alamnya yang memukau dan kekayaan budaya yang kental, Bali menjadi destinasi pilihan ideal untuk melakukan kegiatan PK JOSS SMA Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta. Kami memulai perjalanan ke Bali pada hari Selasa, 11 Februari 2025 pukul 22.00 dengan media transportasi bus pariwisata Sedya Mulya. Selama perjalanan kami dipandu oleh tour guide yang sudah dipersiapkan oleh Sedya Mulya. Sebelum menaiki kapal, di pagi harinya kami melakukan kunjungan Universitas ke Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Surabaya. Kami diberi kesempatan untuk mengetahui lebih luas tentang informasi-informasi mengenai Fakultas Farmasi, dan jalur-jalur apa sajakah yang bisa kami gunakan untuk lolos ke Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga. Setelah melakukan kunjungan kami melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan. Sesampainya di Bedugul, Bali, kami mengunjungi berbagai destinasi wisata di Bali, salah satunya Desa Penglipuran. Desa Penglipuran merupakan salah sedikit desa di Bali yang rumah-rumahnya menggunakan desain yang serupa dengan atap jerami yang khas. Arsitektur unik yang paling terlihat adalah pintu masuk atau angkul-angkul yang serupa pada setiap rumah. Menurut UNESCO, Desa Penglipuran adalah desa adat terbersih nomor 3 di dunia. Salah satu wujud kebersihannya bisa dilihat di sepanjang jalan yang terdapat parit saluran air di kanan kiri selebar 50 cm dengan sanitasi yang sangat lancar. Hal lain yang menarik dan hanya ada di Desa Penglipuran adalah minuman loloh cem cem. Loloh cemcem adalah minuman tradisional hasil produksi rumahan di Bali yang banyak diproduksi dan dipasarkan di Desa Penglipuran dengan harga yang sangat terjangkau yaitu 5 ribu rupiah. Meskipun memiliki harga yang terbilang cukup murah untuk ukuran minuman khas adat, loloh cemcem memiliki banyak sekali manfaat, seperti mengobati panas dalam, melancarkan pencernaan, menyegarkan tubuh, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, mengatasi flu, batuk, dan masuk angin, aman untuk penderita maag, dan baik untuk dikonsumsi ibu hamil dan menyusui. Selain itu, loloh cemcem juga merupakan minuman tradisional Bali yang terbuat dari berbagai bahan alami, seperti daun cemcem (Crescentia cujete), air kelapa muda, kayu manis (Cinnamomum verum), daun sirih (Piper betle), daun jarak pagar (Jatropha curcas), daun dhadhap (Elsholtzia ciliata), gula aren, dan garam. Daun cemcem (Crescentia cujete), yang banyak ditemukan di Bali, dipercaya dapat membantu memperlancar pencernaan dan meningkatkan sistem imun tubuh. Air kelapa muda memberikan kesegaran sekaligus kaya akan elektrolit alami, seperti potasium, natrium, dan magnesium, yang bermanfaat untuk hidrasi tubuh, menggantikan cairan yang hilang, dan menyeimbangkan asam-basa tubuh. Kayu manis (Cinnamomum verum) memberikan rasa hangat dan memiliki manfaat meningkatkan metabolisme, mengatur kadar gula darah, serta sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Daun sirih (Piper betle) dikenal dengan sifat antibakteri, antimikroba, dan antioksidan, yang membantu pencernaan, meredakan peradangan, dan meningkatkan sistem imun. Daun jarak pagar (Jatropha curcas) dan daun dhadhap (Elsholtzia ciliata) mendukung pencernaan dan peredaran darah, serta memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Gula aren, yang mengandung kalium, magnesium, dan zat besi, memberikan rasa manis alami dengan indeks glikemik lebih rendah daripada gula putih. Garam dalam Loloh Cemcem membantu menyeimbangkan elektrolit tubuh dan menjaga hidrasi. Dengan semua bahan alami ini, Loloh Cemcem tidak hanya menyegarkan, tetapi juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan, terutama untuk pencernaan, sistem imun, dan hidrasi tubuh. Dengan semua bahan alami ini, Loloh Cemcem tidak hanya menyegarkan, tetapi juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan, terutama untuk pencernaan, sistem imun, dan hidrasi tubuh. Setelah melalui serangkaian kegiatan, berinteraksi dengan masyarakat lokal, belajar tentang tradisi dan adat istiadat mereka, serta mencicipi kuliner khas Bali, semakin memperdalam rasa cinta kami terhadap keragaman budaya Indonesia. Kami juga belajar pentingnya menjaga lingkungan dan melestarikan warisan budaya, yang menjadi tanggung jawab kami bersama sebagai generasi penerus. Akhir kata, perjalanan ini bukan hanya sekedar liburan, tetapi juga merupakan proses pembelajaran yang mendalam. Kami kembali dengan membawa banyak kenangan indah, pelajaran berharga, dan semangat baru untuk terus belajar dan berkarya. Semoga pengalaman ini dapat menjadi inspirasi bagi kami dan teman-teman lainnya untuk terus menjelajahi keindahan dan kekayaan budaya Indonesia, dan menjadi awal dari banyak petualangan dan eksplorasi lainnya di masa depan.
Loloh Cemcem : Menyelami Keharuman Desa Adat Panglipuran Read More »