Peluang Emas Ekonomi di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Bandara I Gusti Ngurah Rai telah lama berdiri sebagai tempat melandas dan mengangkasanya pesawat terbang yang melintasi langit nasional, bahkan internasional. Tempat berbondongnya turis asing yang datang dengan tujuan untuk mengintip indahnya kekayaan dan keunikan tanah Bali dan sekitarnya. Namun, yang amat menarik di mata turis asing juga tak kalah memikat hati para pendatang domestik. Pulau Bali sangat beruntung dapat menyambut para pemujanya dengan dipermudah oleh adanya Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, yang tak lama ini memiliki wajah baru yang gagah dan harum akan tradisi tanah Bali. Menghadirkan arsitektur kental khas adat Bali disudut sudut bangunannya, sukses membuat pemirsa jatuh hati saat pertama melihatnya.

Hari demi hari di era yang maju ini, pengelolaan pariwisata Bali serta pemasarannya berkembang sangat pesat. Tahun lalu, tepat pada bulan Februari, data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali menunjukkan perkembangan pariwisata provinsi Bali yang naik 8,28 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Bahkan data yang diteliti tersebut memuat fakta menarik soal kedatangan turis melalui pintu udara. Yang berdasar data, menembus hingga 453.920 kunjungan. Sedangkan kunjungan melalui pintu laut hanya berdiri di angka 881 pengunjung, data berdasar Berita Resmi Statistik No. 22/04/51/Th. XVIII 1 April 2024.

Maka semakin terungkap jelas bahwa efisiensi pesawat terbang memikat hati para turis dan menjadi pilihan utama mereka untuk menjangkau Pulau Dewata. Ratusan bahkan ribuan turis yang terbang dari asalnya akan menghunjam Bandara I Gusti Ngurah Rai dan menginjakkan kaki di Pulau Seribu Pura. Sama halnya dengan keberangkatan mereka, para turis pun cenderung memilih jalan efisien untuk meninggalkan pulau Bali. Karena itu, Bandar Udara Internasional Bali membuka peluangnya meraih penghasilan. Fenomena dimana turis yang datang berkunjung selalu memprioritaskan buah tangan sebagai jamuan yang dibawa ke tempat asalnya nanti, menjadi peluangnya. Bandara meningkatkan fasilitasnya dengan mendirikan shop and retail center sebagai pusat perbelanjaan oleh oleh. Tetapi bukan sekedar menjadi lapangan bagi perekonomian dan bisnis, pusat perbelanjaan ini melahirkan fenomena tentang manajemen pemasaran yang menarik atas berdirinya berbagai macam variasi tenant yang menghiasi sekitar ruang tunggu bandara.

Sarinah menjadi salah satu pusat perbelanjaan yang menjual produk produk khas Indonesia. Tentu saja dipasarkan dengan standar internasional, itulah mengapa Sarinah memiliki daya tarik yang kuat untuk memikat perhatian turis lokal maupun asing. Selain itu, usaha ritel dan pusat perbelanjaan ini memiliki misi yang kuat dalam operasionalnya. Sarinah memberikan wadah bagi ahli pengrajin lokal dan UMKM yang ingin memasarkan hasil karya berkualitasnya ke pasar yang lebih luas. Sebagai rumah para pegiat UMKM, menawarkan koleksi terlengkap produk-produk kerajinan tangan, seni lukis, garmen tradisional (batik, tenun, songket, dll), kayu gaharu dan kayu cendana, yang tentunya mewakili kekayaan budaya asli Indonesia.

Selain Sarinah, ada juga Bali United Store yang merupakan toko resmi yang menjual merchandise klub sepak bola Bali United seperti jersey, kaos, topi, dan jaket. Mereka mendirikan Bali United Store di Bandara I Gusti Ngurah Rai karena menurut mereka, bandara adalah pusat strategis untuk tamu wisatawan baik asing maupun lokal untuk mengenal Bali United. Dengan adanya Bali United Store di bandara, dapat meningkatkan penjualan, memperluas, dan memperkenalkan Bali United di kancah global. hal ini juga dapat memperkuat identitas klub di tingkat nasional maupun internasional.

Sehingga, terpampang nyata bahwa semakin besar prospek pariwisata suatu wilayah, maka akan meningkat pula arus penjualan dan perekonomian di kawasan tersebut.

Akibat dari mendunianya nama Pulau Bali sebagai destinasi wisata yang istimewa dengan kebudayaan dan keindahannya, sukses memikat perhatian khalayak luas. Dimana khalayak tersebut adalah target pasar terbesar dan utama bagi banyak industri kreatif seperti kerajinan, seni pertunjukan, fashion, dsb. Ekosistem industri kreatif di Bali semakin berkembang pesat. Seni seni yang lahir dari kebudayaan dan adat kental khas Bali terutama yang menghadirkan peluang emas tersebut. Porsi sektor ekonomi kreatif pada perekonomian Bali naik dari 13,8 persen pada 2017 menjadi 14,2 persen pada 2020, berdasar perkiraan data oleh Bank Indonesia.

Berdasar fakta yang telah diulas, bandara yang berdiri sebagai pintu masuk kedatangan khalayak luas menuju tanah Bali merupakan peluang yang menjadi garda terdepan sebagai ajang eskalasi volume pasar. Sehingga perannya sangat penting untuk membentuk impresi awal terhadap ‘Pulau Dewata’. Disitulah kita dapat melihat banyaknya komponen industri kreatif memenuhi pusat perbelanjaan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Dibalik berkembang pesatnya perekonomian di sektor pariwisata dan cendera mata yang mendominasi pusat perbelanjaan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, banyak ditemukan faktor istimewa yang menunjang suksesnya dunia perniagaan cendera mata di bandara internasional tersebut.  Selain memiliki target penjualan yang menjanjikan, beberapa faktor lain yang menjamin prospek bisnis tersebut memiliki masa depan yang cerah yaitu, diantara lain;

  1. Prinsip dasar bisnis cendera mata adalah, bahwa hampir semua barang dapat dijadikan cendera mata. Kunci keberhasilannya terletak pada eksklusivitas produk tersebut. Artinya, sebuah cendera mata seharusnya memiliki unsur khas daerah dan hanya diproduksi secara eksklusif di wilayah tertentu. Berbagai merk yang terpampang di shopping center bandara merupakan brand dengan produksi skala besar, namun tetap menjaga eksklusivitas cendera mata khas Bali dengan sistem branding dan marketing produk yang terkhusus. Dengan cara mengintegrasikan unsur-unsur khas daerah ke dalam produk cendera mata tersebut.
  2. Bandara memiliki massa populasi turis yang besar. Baik yang berdatangan dari dalam maupun luar negeri.
  3. Tradisi yang melekat pada para turis mengenai pentingnya mengabadikan/mengenang perjalanan liburan dengan cara membeli cenderamata.

Faktor faktor tersebut merupakan sedikit dari banyaknya penyebab atau basis melonjaknya peminatan pasar terhadap sektor pariwisata dan cendera mata. Tentunya, sektor pariwisata inilah yang sukses menopang daur perekonomian di Pulau Bali. Dan dengan mengulas tentang peluang hingga faktor emas yang dimiliki oleh perekonomian di Bali, memberikan wawasan serta pandangan baru terhadap betapa besar dampak yang digenggam oleh para wisatawan. Disempurnakan oleh keunikan tradisi masyarakat Bali yang kental dan turun temurun mengukir keyakinan. Dilengkapi oleh para pelaku usaha parisiwata yang mencari celah dari setiap sudut keindahan Pulau Dewata, hingga dapat membuahkan laba sebesar besarnya.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *